loading...

Monday, May 13, 2013

pengemis = pemalas?

apakah para sahabat pernah bilang kalo pengamen dan pengemis itu pemalas? awas! jangan sekali kali bilang gitu ama pengamen  cilik satu ini... namanya niluh devi (keren ya namanya?, bukan kadek devi  yang artis itu lo). devi ini tiap hari "beroprasi"disekitar beach road kuta, gang poppies line dan sepanjang jalan legian bali.
hidup sebagai pengamen tentu saja bukan cita cita devi. seperti umumnya anak anak belia seusianya (devi berumur sekitar 10 th) tentu ingin bersenang senang dan sekolah. tapi yah biasa masalah klasik, kemiskinan akut! hidup sebatang kara dengan ibunya, dan tinggal di salah satu gang kumuh di belakang klub malam kamasutra kuta, devi bercita cita menjadi wakil presiden kelak, katanya sambil bercanda.
 "karena cita cita jadi wakil presiden itu jarang ada saingannya, kebanyakan pengen jadi presiden semua dan dokter sih"......  kata devi ngakak (cita cita yang aneh)
sebagii seorang pengamen devi ini lain lo, walaupn masih kecil tapi aku bertaruh nanti kalo udah gede ini orang pasti cantik sekali. wlaupun kulitnya kusam terbakar matahari tapi benernya kulitnya putih (bukan sawo matang), begitu juga hidungnya, mancungnya mencurigakan sekali, aku curiga benernya devi ini keturunan bule, meskipun dia tidak bermata biru. devi ini juga mahir berbahasa inggris (ini umum hampir semua pengemis pengamen dan pedagang di pantai kuta menguasai bahasa inggris)

 pertanyaanya adalah... apakah pengamen dan pengemis itu pemalas? dengan tegas devi menjawab tidak!... sepintas lalu aku pernah bilang begitu ma devi ketika menjelang sore hari. ketika itu devi lagi nyatai nyatai di pantai (kayak tamasa aja dev?)..
"dasar pemalas lo"  itu yang aku katakan ketika dengan santainya dia menyanyi lagu sumbang dengan tamborin buatanya (icik icik terbuat dari tutup botol cola). he he..
devi menyangkal kalo dirinya dan juga para pengemis yang banyak bertebaran di sekitar pantai kuta itu pemalas.
 "justru sebaliknya, kami kami ini anak yang rajin dan perlu di contoh" selorohnya.
ha?!... apa pasal?....
devi bilang bagaimana dia mulai bekerja mulai jam enam pagi sampai jam 6  petang.
 "paling aku cuman istirahat buat makan doang habis itu ngamen lagi deh... dibanding orang orang kaya itu kerjaanya cuman hambur hamburkan uang. (devi bilang begitu sambil menunjuk kerumunan turis yang baru turun dari bus pariwisata) aku garuk garuk kepala sambil mikir jawaban apa yang pas utuk devi. (malu juga kalah debat sama pengamin cilik ini).
"benrnya kamu aslinya mana sih?" tanyaku untuk mengalihkan pembicaraan (percuma deh debat dengan pengamen kecil ini, orangnya tengil habis).. dengan melotot devi menjawab.. "ini saya udah asli lo, bukan poto kopi..he he he.
 huh kena lagi deh gue!!!
. " maksudku rumah kamu asli manaaaaa?.. kataku mulai kesel (panas juga nih di skak mulu). kok kayaknya kamu keturunan bule gitu"? lanjutku.
"ho'oh" jawab devi, aku emang keturunan bule, kalo bapakku kata ibu sih dari jawa". lo bukanya ibu kamu itu asli bali ya"? kataku heran. (coz aku kira yang bule itu bapaknya, setahu aku ibunya emang asli bali , aku biasa panggil bu wayan)
"gak kok ibuku asli bule, buleleng maksudnya.. kak kak kak.. kata devi sambil tergelak ngakak.
 lagi lagi!!!  sebeeeeelll ...(dikerjain mulu.)
ketika aku bertanya tentang sekolah dengan santai devi menjawab kalo it gak penting. "ngapain sekolah habisin uang aja, cari uang susah tau!!! lagian tanpa sekolah pun aku udah bisa ngomong inggris" katanya jumawa. seolah olah dia bilang "kamu yang sekolah sampai smu aja juga gak ngerti inggris")
ya deh menyerah, suka suka kamu dev". kataku sambil ngeloyor pergi. (kalah mulu kalo ngomong sih).

benernya dilihat dari percakapanku dengan niluh devi diatas, ada sedikit ironi menurut aku, semua logika bagi devi di jungkirbalikkan, (entah dia sadar apa tidak). selama ini kita cenderung menganngap kalo para pengamen dan juga pengemis itu pemalas tapi menurut devi tidak, karena yang dimaksud malas devi itu adalah orang yang kerjanya santai ( aku sendiri kerja mulai jam 8 sampai jam 4 sore (masih kalah ama jam kerja devi. (kalo emang ngemis itu boleh dibilang pekerjaan).
begitu ju juga soal sekolah, devi seperti mau bilang sekolah sekarang hanya buang buang uang namun tidak berkualitas, habis sekolah pada ngaggur (kalo yang ini menurut devi adalah para pemalas sejati)  trus soal bahasa inggris juga begitu, dia yang gak sekolah aja mahir bahasa inggris tapi yang sekolah tidak!. buktinya banyak anak anak lulusan sekolah baik yang smu atapun udah kuliah tapi tidak menguasai bahasa inggris , (kalo bisa bahsa inggris biasanya kursus dulu di tempat tempat kursus (seperti ef primagama de el el). sedangkan devi tanpa sekolahpun mahir bener bahasa inggrisnya.. (karena sejak kecil biasa nongkrong di pantai kuta dan di pantai kuta itu bahasa inggris udah layaknya bahasa nasional ke2 setelah bahsa indonesia. bahsa bali menempati nomer 3 disusul bahasa jawa nomer 4.)
dan yang terahir, buat niluh devi hidup ini mengalir apa adanya, yang penting seneng.! gitu aja, buat apa kaya tapi hidup gak seneng katanya. (mungkin maksudnya menyindir para koruptor).
setidaknya itulah pelajaran yang aku dapat dari niluh devi. apakah para sahabat punya cerita lain? share ya. aku tunggu..






6 comments:

  1. hmmmm sekilas sih bner juga apa kata si devi ini .. hehe ..
    tapi kalo menurut aku, tetep aja sekolah itu penting .. berkaitan bisa atau ga nya bhs inggris itu 2 hal yang berbeda :)
    tapi aku rasa, si devi itu besarnya sukses .
    cz dari kecilnya udah ketauan pekerja keras .

    ReplyDelete
  2. ngamen juga usaha heheh
    tapi perneh denger juga sih cerita
    ada pengemis di jkt, ternyata punya rumah mentereng di kampungnya plus kendaraan kinclong :D

    ReplyDelete
  3. saya lbh mlh, pilhan ada pd masing2 orang. klo msh bs ngasih wktu ada yg minta ya di kasih semoga dgn ikhlas

    ReplyDelete
  4. ya kalau ada si kaya pasti ada si miskin, hukum alam.
    jika masih ada yang berjiwa pemberi, mungkin kan tercipta juga pemintanya.

    ReplyDelete
  5. waw, pengemis dan pengamen juga pedagang bisa fasih bahasa inggris tanpa harus les? kalo gitu saya pengen tinggal di bali dalam beberapa bulan, buat ngelancarin skill yg masih luplep. hehe..

    saya follow blognya

    ReplyDelete
  6. Maaf gan, blog agan artikelnya Unik. dan benar sekali apa yang agan katakan diatas. hehehehehe

    Oh ia, saya sempat baca commentar agan, katanya blog agan tidak pantas untuk nampilin akun Google adsense. yang benar gan? menurut saya pantas kok. untuk Infonya, agan bisa kunjungi link ini : http://www.fatheredu.blogspot.com/2013/06/jasa-akun-google-adsense-yang-paling.html

    Oh ia gan, maaf lagi, saya tidak bermaksud untuk berpromosi, tapi hanya ingin memberikan saran aja gan. dan salam kenal gan

    ReplyDelete

Search